top of page

Glosarium Steak vs Steak Tempe

Daging marmer : Daging merah yang mengandung lemak intraotot dalam jumlah tertentu sehingga menghasilkan pola yang tampak seperti marmer.


Fermentasi : Proses perubahan karbohidrat menjadi alkohol dan karbon dioksida atau asam amino organik menggunakan ragi, bakteri, fungi atau kombinasi dari ketiganya dalam kondisi anaerobik.


Kecap inggris : Cairan encer berwarna gelap dengan rasa sedikit asin dan aroma yang harum. Kecap inggris merupakan campuran dari cuka, molase, gula jagung, air, cabai, kecap asin, lada hitam, asam jawa, anchovy, bawang bombay, bawang merah, cengkeh, dan bawang putih.


Marinasi : Proses perendaman makanan dalam cairan bumbu sebelum dimasak.


Medium : Tingkat kematangan medium mempunyai warna cokelat yang lebih banyak sedangkan bagian mentah hanya 40% saja. Tingkat kematangan medium menjadi standard kelezatan daging steak di banyak negara. Bahkan untuk orang Indonesia, tingkat kematangan ini pas dan enak untuk dinikmati. Pada tingkat ini, tekstur daging tidak lagi juicy seperti pada steak rare atau medium rare.


Medium rare : Tingkat kematangan medium rare adalah tingkat kematangan ketika 60% bagian dalam daging belum matang sedangkan bagian luarnya sudah matang. Medium rare juga sering disebut sebagai steak setengah matang. Sama seperti tingkat kematangan rare, medium rare juga menghasilkan tekstur daging yang lembut dan juicy.


Medium well : Tingkat kematangan medium well sudah hampir matang seluruhnya dan bagian mentahnya hanya 20% saja. Meskipun daging sudah hampir matang, namun tekstur daging masih lembut dan terasa sedikit juicy.


Rare : Tingkat kematangan steak ketika 80% daging masih belum matang dan berwarna merah. Daging dengan tingkat kematangan rare mempunyai suhu 48-50°C pada bagian dalamnya. Meskipun daging belum matang, tingkat kematangan rare ini banyak digemari karena tekstur daging yang lembut.


Steak : Sepotong besar daging, biasanya daging sapi atau daging merah, dada ayam, dan ikan sering kali dipotong menjadi steak. Pada umumnya, steak dipotong tegak lurus dengan serat otot, menambah kelegitan daging. Steak biasanya dimasak dengan cara dipanggang.


Tempe : Makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus sp., seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Bahan yang digunakan untuk fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ragi tempe.


Vegan : Gaya hidup menolak atau berpantang dalam mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging, unggas, ikan, dan hanya mengonsumsi makanan dari sayuran dan hasil tumbuhan.


Vegetarian : Gaya hidup menolak atau berpantang dalam mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging, unggas, ikan, dan hanya mengonsumsi makanan dari hasil tumbuhan, tetapi masih mengonsumsi produk olahan turunan dari produk hewani seperti telur, keju, mentega, yoghurt, gelatin, kolagen, madu, susu, dan lainnya.


Well done : Pada tingkat kematangan well done, daging benar-benar dimasak hingga matang dan tidak ada warna merah pada bagian dalam daging. Tingkat kematangannya yang sempurna menyebabkan tekstur daging menjadi lebih keras dan tidak juicy. Hal ini disebabkan karena semua bagian lemak sudah habis terpanggang. Steak well done mempunyai penampakan warna yang cokelat dengan bagian luar agak kering.


Daftar Pustaka:

Atkinson, G. 2001. Sauce of Legend. Washington: The Seattle Times.



Dirar, H. 1993. The Indigenous Fermented Foods of the Sudan: A Study in African Food and Nutrition. United Kingdom: CAB International.


Hermana and M. Karmini. 1999. The Complete Handbook of Tempe: The Unique Fermented Soyfood of Indonesia. Singapore: The American Soybean Association.


Schatzker, M. 2010. Steak: One Man's Search for the World's Tastiest Piece of Beef. New York: Penguin Group.


Walters, K. S. and L. Portmess. 2001. Religious Vegetarianism From Hesiod to the Dalai Lama. New York: Albany.

112 views0 comments
bottom of page