top of page

Glosarium



Dekstrin: Suatu glukosa yang memiliki polimer sakarida dengan ikatan a-1,4 D glukosa dan memiliki rumus yang kompleks. Polisakarida ini dapat terbentuk saat proses hidrolisa pati menjadi gula. Metode yang digunakan untuk menghidrolisis pati, yaitu pemanasan, penambahan asam dan atau enzim. Jenis dekstrin bermacam-macam dan dapat dibedakan melalui warnanya. Amilodekstrin berwarna biru, eritrodekstrin berwarna merah bata, pirodekstrin berwarna coklat, dan akrodekstrin tidak memiliki warna.


Ester: Senyawa organik kimia yang dihasilkan melalui reaksi antara alkohol dengan asam karboksilat. Untuk menghasilkan senyawa ester, dapat dilakukan proses esterifikasi, dimana alkohol dan asam karboksilat akan direaksikan melalui pelarut berupa air. Senyawa ini dapat menimbulkan aroma harum sehingga banyak digunakan pada pembuatan parfum atau penambah aroma pada masakan.


Gula sederhana: Gula sederhana atau biasa disebut dengan karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang hanya terdiri dari monosakarida (satu) atau disakarida (dua) molekul gula sehingga gula ini dapat dengan mudah dicerna oleh tubuh. Contoh gula sederhana yaitu glukosa pada gula, fruktosa pada madu, dan Galaktosa pada tubuh manusia.


Oksidasi alkohol: Reaksi oksidasi yang dapat terjadi pada alkohol primer dan sekunder dengan kereaktifan yang berbeda. Jenis alkohol primer akan lebih mudah dioksidasi dibandingkan dengan jenis alkohol sekunder sehingga banyak digunakan pada proses pembuatan makanan contohnya brem dan tape. Alkohol primer akan dioksidasi menjadi aldehid dan asam karboksilat.


Starter mikroba: Mikroba yang dikembangbiakan dengan menggunakan substrat atau medium untuk bahan tambahan proses fermentasi. Mikroba yang dikembangkan pada starter ini merupakan bakteri murni dan bukan patogen sehingga aman untuk digunakan pada proses fermentasi makanan. Selain itu, mikroba pada starter juga harus mampu melawan mikroba patogen agar makanan tetap aman selama proses fermentasi.


Substrat: Molekul organik siap pakai yang digunakan pada pengujian enzim. Substrat berisi prometer sehingga ketika substrat direaksikan dengan sampel akan cepat bereaksi. Dalam keadaan katalis, substrat akan bekerja secara cepat sebab energi aktivasinya rendah dan terbentuk senyawa intemediat.








Daftar Pustaka Glosarium

Andriayani & Raja, S. L. (2017). Oksidasi Sorbitol Menggunakan Molekul Oksigen yang Diaktivasi Katalis Pd/g-Al2O3 Dalam Pelarut Air. Jurnal Riset Kiimia, 1(1), 1-7.


Chanifah, U. (2014). Uji Kelayakan Starter Fermentasi Pakan Berbahan Ekstrak Limbah Sayur Fermentasi (ELSF) dan Cairan Rumen Dilihat dari Keberadaan Coliform dan Salmonella. Skripsi. Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Semarang.


Herawati, H. (2012). Teknologi Proses Produksi Food Ingredient dari Tapioka Termodifikasi. Jurnal Litbang Pertanian, 31(2), 68-76.


Junilawati, R. & Nurani, D. S. (2019). Prarancangan Pabrik Diethyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan Etil Alkohol dengan Kapasitas 35.000 Ton/Tahun. Skripsi. Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.


Khiqmah, A.N. & Sulchan, M. (2014) Asupan Gula Sederhana dan Serat serta Kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) sebagai Faktor Risiko Peningkatan Kadar C-Reactive Protein (CRP) pada Remaja Obesitas dengan Sindrom Metabolik. Journal of Nutrition Collage, 3(3), 386-395.


Nurhalima, N. (2015). Kandungan Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Selulolitik pada Pollard yang Difermentasi. Skripsi. Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Semarang.

Nuvrizal, A. Z. (2007). Pengaruh Penambahan Dekstrin dan CMC Terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Bubuk Sari Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.). Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.


Soerawidjaja & Tatang, H. (2005). Minyak-Lemak dan Produk-Produk Kimia Lain dari Kelapa. Handout Kuliah Proses Industri Kimia. Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung. Bandung.



18 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page