top of page

Forum Group Discussion 2019



Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FTP-UKWMS) mendapatkan kesempatan untuk mengirimkan 2 mahasiswa/i nya untuk mengikuti kegiatan “Forum Group Discussion” atau FGD yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan bertempat di Swiss BelHotel Serpong, Tangerang pada tanggal 2 Desember 2019. Vidjerinalisa’16 dan Bernadet’18 berkesempatan untuk mewawancarai 2 mahasiswa tersebut yaitu Christopher Enrico dan Jessica Angela dari angkatan 2016. Mereka adalah mahasiswa yang dipilih secara khusus oleh Dr. Ignatius Srianta, STP., MP. Beliau sendiri merupakan dosen yang menguasai bidang Analisa Pangan, Teknologi Pengolahan Minuman, dan Teknologi Pengolahan Hewani.


“Alasan kami mengikuti FGD ini karena pembelajaran mengenai teknologi pangan di kampus sebenarnya masih sekadar materinya saja. Sedangkan kita ingin mengetahui penerapan nyatanya di bidang industri itu seperti apa. Terlebih di dalam forum ini, kita dapat menemui orang-orang yang memang berkecimpung di bidang industri pangan seperti Kalbe, Ladang Lima, dan PT. Lautan Natural Krimerindo.” jelas Jessica.


Christopher menjelaskan bahwa kegiatan Forum Group Discussion (FGD) tahun ini mengangkat tema Teknologi Pangan Fungsional. Dalam forum tersebut terdapat orang-orang hebat yang membahas hal-hal berkaitan dengan tema. Orang-orang hebat tersebut diantaranya adalah Bapak Raka Bagus dari “Ladang Lima”, Dr. Iwan Handoko dan Ibu Yunawati Gandasasmita dari “Kalbe”, dan Bapak Rochmad Indrawanto dari “PT. Lautan Natural Krimerindo”. Christopher, Jessica, dan mahasiswa dari universitas lainnya masuk dalam kelompok sesuai dengan kota masing-masing untuk melakukan diskusi bersama terkait materi. Materi tersebut diambil dari hasil FGD tahun lalu. Pertama-tama mereka dipersilakan untuk membaca materi terlebih dahulu. Materi tersebut terdiri atas 4 skenario yaitu, Business as Usual, Gaya Hidup Alami/Natural, Terjangkau dan Praktis, Nutrisi Berteknologi Tinggi, dan Darurat. Materi yang dibahas adalah 4 skenario pertama. Dari 4 skenario tersebut, mereka berkumpul dalam kelompok yang terdiri atas mahasiswa, orang industri, dan pihak LIPI untuk merundingkan bersama apakah teknologi yang sudah tertulis pada hasil diskusi FGD tahun lalu dapat diterapkan pada tahun 2035 atau haruskah diganti dengan teknologi yang lebih canggih. Selain itu mereka juga berunding untuk menemukan cara memajukan pangan fungsional serta teknologi pengolahannya. Menurut Christopher, skenario yang paling menarik adalah skenario “Terjangkau dan Praktis” karena pangan fungsional yang baik adalah yang dapat dijangkau semua pihak dan tentunya praktis.


“Berdasarkan hasil diskusi yang kita lakukan di FGD, saya dapat menyimpulkan bahwa kita harus mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai pangan fungsional karena selama ini orang-orang industri sendiri selalu menghasilkan produk dengan teknologi yang tinggi sehingga harganya pasti lebih mahal. Masyarakat yang tinggal jauh dari kota besar tentunya kesusahan dalam hal biaya teknologi pengolahannya dan mereka juga tidak tahu pentingnya makanan yang mereka buat. Jadi menurut saya mereka harus mendapat edukasi untuk mengetahui pentingnya pangan fungsional” Jelas Christopher.


Menurut Jessica, pengalaman paling berkesan dari kegiatan FGD ini bahwa ia mendapatkan sebuah istilah teknologi yang memang tidak didapatkan di FTP-UKWMS seperti Taste Technology yang disebut juga dengan “Green Label Flavor” untuk memodulasikan sensoris kita. Seperti yang kita ketahui bahwa orang Indonesia menyukai rasa manis, “kita dapat mengambil contoh yaitu produk minuman dengan kadar gula 40% dapat diubah menjadi 10% dengan teknologi ini. Kita hanya menggunakan kadar gula 10%, sisanya ditambahkan senyawa lain yang bagaimana caranya agar sensoris kita dapat merasakan bahwa kadar gula yang digunakan sebesar 40% meskipun nyatanya kadar gula yang digunakan hanya 10% saja. Hal ini juga berlaku untuk varian rasa lainnya” jelas Jessica.


Selain itu, forum yang membahas mengenai pangan fungsional ini juga berkaitan dengan skripsi yang digarap oleh Christopher dan Jessica. Christopher sendiri menggarap skripsi tentang “Snackbar Tinggi Serat”. Ia berharap bahwa setelah produknya diteliti dapat dibawa ke industri dan diindustrialisasikan oleh para produsen. Jessica sendiri menggarap skripsi mengenai “Angkak dari Biji Durian”. Judul penelitian milik Jessica sendiri cukup unik karena seperti yang kita ketahui bahwa angkak umumnya berasal dari beras. Ia tertarik dengan judul tersebut karena angkak biji durian memiliki potensi untuk menurunkan kadar kolesterol dan diabetes melitus mengingat bahwa kedua penyakit tersebut sering kita jumpai di Indonesia.

“Materi dari kegiatan FGD ini perlu untuk di sharing kan ke generasi berikutnya terutama para mahasiswa angkatan 2017-2019 karena dalam forum ini, materi yang dibahas dapat diterapkan hingga tahun 2035. Pada tahun tersebut, tentunya mereka akan berkecimpung di dunia bisnis pangan sehingga hal-hal yang berkaitan dengan industri pangan perlu disampaikan. Forum Group Discussion (FGD) merupakan kegiatan yang penting bagi para mahasiswa teknologi pangan karena dalam kuliah kita hanya diajarkan pengolahan pangan dan teorinya. Kita masih belum mengetahui tentang dunia industri dan memikirkan bagaimana agar produk yang kita buat dapat disukai oleh konsumen. Hal-hal tersebut sebenarnya hanya orang-orang yang berkecimpung dalam industri saja yang tahu. Menurut saya, hal tersebut penting untuk kita ketahui karena kita seperti mendapat investasi dari sudut pandang industri sehingga setelah kita lulus, kita dapat menerapkannya di bidang industri.” jelas Christopher.


Mereka juga berpesan kepada para mahasiswa yang sedang dalam proses menggarap skripsi bahwa observasi di lingkungan sekitar itu penting untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti orang-orang yang mengidap penyakit diabetes dan kolesterol sehingga skripsi yang digarap dapat berkaitan dengan penyakit tersebut. Selain itu, Christopher juga berpesan kepada angkatan di bawahnya bahwa pangan fungsional ini memiliki peluang yang sangat besar sehingga jangan takut untuk mempelajari mengenai pangan fungsional. Kegiatan FGD ini benar-benar memikirkan bagaimana hingga pada tahun 2035 pangan fungsional dapat semakin meningkat.



161 views0 comments

Recent Posts

See All

Glosarium: Pie

Shortening : Produk lemak yang terbuat dari 100% lemak hewani dan berwarna putih sehingga sering disebut mentega putih. Topping : Bahan tambahan pada suatu makanan yang berfungsi memberi tambahan ras

bottom of page